Gubernur Riau Abdul Wahid Diduga Terlibat Dalam Eksplorasi Tambang Dalam Kawasan Hutan

Sorot Kasus News – Pekanbaru : Belum lama ini Organisasi Pemuda Tri Karya ( Petir ) telah melaporkan Gubernur Riau Abdul Wahud atas dugaan  tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan korupsi dalam eksplorasi tambang granit oleh PT Malay Nusantara Sukses (MNS) didalam kawasan hutan di Desa Keritang Hulu Kabupaten Indragiri Hilir Riau.

Berdasarkan informasi yang beredar, Pt. Malay Nusantara Sukses telah melakukan eksplorasi tambang dalam hutan dengan luas 198 hektar tanpa legalitas yang seharusnya dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Selain itu Abdul Wahid juga diketahui sebagai komisaris dari Pt. Malay Nusantara Sukses  yang sudah beroperasi dalam kegiatan tambang ilegal tersebut selama tiga tahun.

Ketua Umum Petir Jackson Sihombing kepada wartawan mengatakan kasus yang melibatkan Gubernur Riau itu sudah dilaporkan ke pihak Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), dan kini tengah ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Riau guna proses penyelidikan lebih lanjut.

“Ekplorasi tambang dalam hutan sudah kita laporkan ke Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus, dan saat ini ditangani oleh pihak Kejaksaan Tinggi Riau” Sebut Jackson.

Ditambahkannya, Berdasarkan dokumen dari AHU, PT Malay Nusantara Sukses  dimiliki oleh lima orang, dan beberapa direksi lainnya termasuk Abdul Wahid yang menjabat sebagai komisaris, Haidir (Komisaris Utama), Mansun (Direktur Utama), Masrukin (Direktur), dan Ismail (Direktur).

Jackson juga menyoroti dampak finansial dari pelanggaran ini, dengan potensi kerugian negara mencapai Rp9,5 miliar akibat denda administratif yang dapat dikenakan, berdasarkan peraturan yang berlaku.

“Dengan tarif denda Rp1,6 juta per hektare per tahun, jelas ada potensi kerugian yang besar,” tambahnya.

Sampai berita ini dilansir, Kejaksaan Tinggi Riau belum dapat di konfirmasi terkait dugaan keterlibatan Gubernur Riau Abdul Wahid dalam kegiatan Eksplorasi Tambang Dalam Hutan.**Red/999