Diduga Adanya Praktik Korupsi Dan Pungli, Kantor Kemenag Kab. Asahan Didatangi Aliansi TOPAN – AD

Foto : Masaa Aliansi NGO Topan-AD Kabupaten Asahan saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kemenag Kabupaten Asahan
Sorot Kasus News – Asahan : Diduga korupsi dan pungli Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada satuan pendidikan ditingkat MIN, MIS, MTsN, MTsS, MAN dan MAS di Kemenag Asahan membuat aktivis di asahan gelar aksi unjuk rasa, Senin (2/6/2025) di Jalan Turi Kisaran, Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan, Sumatera Utara.
Sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi NGO Topan-AD Kabupaten Asahan ini menggeruduk Kantor Kemenag Asahan dikawal personil Polres Asahan dengan mengendarai sepeda motor, becak motor (Betor) dan membawa pengeras suara dan karton bertuliskan pungli dan korupsi adalah perbuatan yang kejam.
Adi Wirawan dalam orasinya menduga adanya dugaan korupsi dan pungli pengurusan pangkat/golongan ASN, dana BOS dan BOP terhadap sejumlah sekolah yang dinaungi Kemenag Kabupaten Asahan yang tersebar di 25 Kecamatan diduga untuk kepentingan pribadi maupun sekelompok oknum tertentu di Kemenag Asahan, ujar Adi kordinator aksi.
Secara bergantian, masa Aliansi NGO Topan-AD Asahan ini menyampaikan orasinya di depan Kantor Kemenag Kabupaten Asahan. Dalam tuntutannya, mereka mendesak Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatra Utara untuk segera mencopot Kakan Kemenag Asahan, H Abdul Manan dengan menggantikan ASN yang akuntabel transparan.
“Kami minta agar Kejaksaan Negeri (Kejari) Asahan memeriksa Kakan Kemenag Asahan, Bendahara, KTU dan menangkap kepala-kepala sekolah yang diduga ikut terlibat melakukan praktik pungutan liar (pungli) setiap pencairan dana BOS dan BOP satuan pendidikan dalam satu tahun anggaran,” harap Bormen.
Bahkan, Bormen Panjaitan meminta agar Kemenag Kabupaten Asahan ini transparansi soal berapa jumlah travel umroh dan haji yang terdaftar di Kemenag Asahan. Massa ini juga menyoroti dana haji dan kuota haji yang diduga tidak transparan dan tak pernah dipublikasikan kapan haji plus dan haji reguler ini diumumkan.
“Copot..copot..copot Kakan Kemenag Asahan, Bendahara, Raudhatul Ismah dan Kepala Tata Usaha (KTU) Kemenag Asahan, Darwis Nasution,” teriak Bormen Panjaitan penanggung jawab aksi.
Setelah menyampaikan orasinya, akhirnya Kakan Kemenag Asahan beserta jajarannya menerima mereka. Perwakilan dari Aliansi NGO Topan-AD Asahan ini dipersilahkan masuk kedalam Aula Kantor Kemenag Asahan.
Merasa kurang puas dan terjadi perdebatan, perwakilan dari massa ini keluar dari ruangan dan membubarkan diri dengan pengawalan polisi. Rencananya, Aliansi NGO Topan-AD Asahan ini akan gelar aksi lanjutan.**Red/Zn